Singaraja- Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) menggelar Ujian Promosi Doktor, Senin (13/12/2021). Promovenda ujian terbuka kali ini adalah Dra. I Dewa Ayu Made Budhyani, M.Pd. dari Program Studi S3 Ilmu Pendidikan. Pelaksanaan ujian tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Promovenda kelahiran Kabupaten Tabanan ini mengangkat disertasi berjudul Pengaruh Blended Learning Terhadap Efikasi Diri dan Hasil Belajar Dasar Desain Dengan Pengendali Kemampuan Awal Peserta Didik SMK Negeri di Bali.
Dihadapan komisi ujian, ia menjelaskan hasil dari penelitiannya menunjukkan jika Blended Learning yang menggunakan pendekatan sinkronus dan ansinkronus lebih efetif jika dibandingkan dengan Blended learning yang hanya menggunakan satu pendekatan saja. “Blendednya menggunakan pendekatan asinkronus dan sinkronus. Hasilnya disini blended yang menggunakan pendekatan sinkronus dan ansikronus itu lebih efektif dibandingkan hanya 1 pendekatan saja,” ungkapnya.
Meskipun banyak tantangan yang ditemui selama proses pengumpulan data penelitian akibat adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), namun berkat kerja kerasnya akhirnya ia berhasil menjadi doktor ke-26 yang lahir dari Pascasarjana Undiksha.
Rektor Undiksha selaku ketua sidang mengungkapkan, penelitian yang dilakukan oleh promovenda merupakan hal yang sangat baik dalam kondisi pandemi seperti saat ini. Sebab seluruh perguruan tinggi utamanya Undiksha masih melaksanakan kegiatan secara daring, kecuali fakultas olahraga dan kedokteran. “Dengan program blended learning ini dengan menerapkan sinkronus dan ansinkronus itu sesuatu yang sangat sesuai dengan kebutuhan jaman ini,” ujarnya. Rektor asal Nusa Dua ini mengharapkan kedepan penelitian ini terus dikembangkan agar bisa menjadi pilihan juga bagi perguruan tinggi lain.
Sementara itu, Direktur Pascasarjana Undiksha Prof. Dr. I Gusti Putu Suharta, M.Si. mengungkapkan dalam rangka untuk mewujudkan lulusan yang berkualitas, ada beberapa program yang telah dibuat oleh Pascasarjana, diantaranya mengupdate kurikulum, membuat pusat pelayanan percepatan studi dengan tujuan untuk memberikan bantuan kepada mahasiswa yang memiliki permasalahan, serta semua program studi melakukan pertemuan secara periodik untuk mengetahui permasalahan-permasalahan yang dihadapi mahasiswa, sehingga bisa diberikan penanganan sejak awal. “Kualitas memang menjadi perhatian yang utama dalam pelaksanaan pendidikan di pascasarjana, kemudian juga mahasiswa lulus tepat waktu itu juga sama pentingnya,” terangnya.
Disampaikan lebih lanjut, blended learning telah dilaksanakan sejak tahun 2019 oleh pascasarjana, hanya saja masih harus terus dikembangkan dan disempurnakan. “Dalam rangka kualitas, kita melaksanakan sesuai dengan situasi saat ini blended learning sejak 2019 sehingga begitu ada pandemi 2020 kita tidak kaget karena sudah melakukan blended learning sebelumnya,” sambungnya.
Kedepannya, diharapkan para lulusan tidak hanya sebagai pencari kerja, melainkan bisa eksis dalam situasi apapun agar sejalan dengan moto Pascasarjana Undiksha, yaitu Bakti untuk BAKTI (Berkarakter, Adaptif, Kolaboratif, Terampil, dan Inspiratif).