Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) menggelar ujian promosi doktor, Senin (31/1/2022). Ujian yang berlangsung luring ini diikuti Lalu Mukhtar dari program studi S3 Ilmu Pendidikan dan Sifa dari program studi Pendidikan Bahasa.
Lalu Mukthar yang merupakan sebagai dosen Universitas Islam Negeri Mataram mengangkat disertasi tentang pelaksanaan pendidikan dan pembentukan karakter bangsa di Pondok Pesantren di daerah Lombok Timur. Kajian ini tidak terlepas dari bidangnya sebagai pengajar matakuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang di dalamnya sangat erat hubungannya dengan pendidikan karakter. Melalui kajian yang dilakukan, ia ingin memberikan gambaran yang lebih luas tentang pengetahuan akhlak. “Kami akan coba menelurkan, menularkan ilmu-ilmu hasil penelitian itu. Kebetulan juga kami mengajar PPKN. Jadi bagaimana nanti nilai-nilai pondok pesantren, yaitu nilai akhlak itu sama dengan nilai-nilai kewarganegaraan. Kita juga nanti akan coba menyampaikan kepada mahasiswa,” jelasnya.
Dikatakan lebih lanjut, karakter baik sangat perlu dimiliki setiap orang, terlebih bagi calon-calon pendidik yang akan menjadi contoh bagi masyarakat. “Pada calon-calon guru perlu diberikan pemahaman tentang bagaimana karakter sesungguhnya. Saya mengajar di UIN Mataram, itu akan kami coba pada mahasiswa saya menerapkan hasil penelitian ini di sana,” ucapnya.
Hasil penelitian tersebut dapat dipertahankan di hadapan dewan penguji dan berhasil mengantarkannya meraih gelar doktor.
Sementara itu, untuk Sifa mengangkat penelitian tentang tentang pengembangan modul Diklat bermuatan multikultural untuk guru bahasa Indonesia SMP/MTs. Kajian tersebut terkait dengan profesinya sebagai Widya Iswara di Balai Diklat keagamaan Denpasar. Menurutnya hasil penelitian tersebut dapat memberikan manfaat untuk peningkatan kualitas diklat. Ia berkomitmen untuk menyempurnakan produk yang sudah dihasilkan selama proses disertasi. “Yang akan dilakukan tentu saja akan lebih memperluas lagi kebermanfaatan ilmu kami di Balai Diklat Kementerian Agama dan tidak menutup kemungkinan diperluas ke wilayah hukum Republik Indonesia selama memang ide-ide yang dituliskan bermanfaat,” ujarnya.
Ia menuturkan selama menempuh pendidikan doktor, terdapat berbagai tantangan yang dihadapi. Salah satunya dalam manajemen waktu karena dirinya juga harus tetap bekerja. Dengan semangat yang tinggi, akhirnya tantangan itu dapat dilalui.
Direktur Pascasarjana, Prof. Dr. I Gusti Putu Suharta, M.Si., mengakui sangat bangga dengan “lahirnya” doktor baru dari Undiksha, terlebih di tengah pandemi Covid-19. Ia juga memberikan apresiasi atas kinerja para dosen yang tetap efektif memberikan bimbingan kepada mahasiswa meskipun melalui daring.
Para doktor baru ini diharapkan bisa terus mengembangkan diri sesuai dengan tuntutan. Karena banyak persoalan di masyarakat yang membutuhkan pemecahan-pemecahan sesuai dengan konteks yang ada. “Sehingga kami berharap lulusan kita bisa membantu memecahkan masalah, membantu masyarakat sehingga bisa meningkatkan kualitas manusia secara umum, jadi tidak berhenti sampai disini,” harapnya.
Ia menegaskan dalam rangka mewujudkan lulusan yang berdaya saing, Pascasarjana Undiksha terus berupaya meningkatkan kualitas pembelajaran. Pada kesempatan tersebut, ia juga mengatakan untuk terus melakukan inovasi perkuliahan. Seperti untuk mahasiswa baru tahun akademik 2022/2023, akan menerapkan blanded learning model sinkronus dan asinkronus, yaitu proses pembelajaran yang full daring walaupun situasi normal sekalipun. “
Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat yang ingin S2 atau S3 untuk bergabung ke Undiksha. “Kita berupaya memberikan pelayanan yang terbaik dengan biaya yang murah tidak kalah dengan yang lain dan kualitas terjamin,” pungkasnya. (hms)