Singaraja- Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) terus memaksimalkan implementasi pembelajaran Dalam Jaringan (Daring), termasuk mempersiapkan perangkatnya. Hal itu sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan student body kedepannya. Demikian disampaikan Direktur, Prof. Dr. I Gusti Putu Suharta, M.Si disela-sela kegiatan pemantapan yang menghadirkan narasumber Kepala Pusat Pembelajaran Daring Undiksha, Dr. I Gde Wawan Sudatha, S.Pd.,S.T.,M.Pd, Selasa (17/9/2019).
Saat ini, pembelajaran Daring sudah dilakukan untuk 50 persen mata kuliah. Hal tersebut sangat diparesiasi, karena dosen telah melakukan langkah inovasi di tengah persaingan yang semakin ketat maupun era revolusi industri 4.0. Namun demikian, pihaknya terus melakukan upaya peningkatan, sehingga nantinya bisa menjangkau minimal 75 persen. “Ini terus kami mantapkan, sehingga kedepan semakin baik. Termasuk dalam perangkatkan pembelajarannya, akan dimasukkkan dalam satu sistem,” jelasnya.
Undiksha menyandang status sebagai Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) rujukan Indonesia Timur. Dengan maksimalnya pembelajaran Daring, jangkauan akan bisa diperluas dan mampu memicu ketertarikan masyarakat nasional. “Dengan pembelajaran ini, Undiksha akan bisa menjadi rujukan Indonesia Tengah dan Barat juga. Bisa semakin bersaing di tingkat nasional,” ucapnya.
Sementara itu, Rektor Undiksha, Prof. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd mengatakan mendukung pembelajaran Daring, sarana-prasana sudah ditingkatkan, khususnya jaringan. Namun demikian, para dosen diminta untuk terus melakukan inovasi, salah satunya dalam model pembelajaran. “Dosen bisa membuatkan konten-konten pembelajaran berupa video,” jelasnya. Disampaikan lebih lanjut, Undiksha telah menerapkan 100 persen pembelajaran Daring untuk Pendidikan Profesi Guru (PPG) dan 50 persen untuk Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK). Sesuai evaluasi, hasilnya tidak kalah dengan pembelajaran dengan tatap muka. “Pembelajaran ini kalau dikelola dengan baik, hasilnya sangat bagus. Di luar negeri banyak yang menerapkan. Kami di Undiksha terus menggenjotnya. Untuk Pascasarjaana, kami minta penerapannya minimal 75 persen. SDM kita juga tidak kalah. Saya berani katakan begitu,” tegasnya.
Terobosan yang diambil perguruan tinggi dengan delapan fakultas ini diharapkan tidak hanya mampu meningkatkan kualitas mahasiswa, namun juga menjadikan lembaga sebagai trend center nasional yang telah menjadi visi rektor. “Dalam visi saya sebagai rektor, ingin menjadikan Undiksha sebagai Trend Center. Pembelajaran Daring ini salah satu yang mendukung,” imbuhnya. Selain program pascasarjana, pembelajaran itu juga terus dimantapkan Fakultas Bahasa dan Seni Undiksha melalui workshop dengan menghadirkan narasumber dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. (hms)