Program Studi S2 Pendidikan IPA Pascasarjana Undiksha, terus memberikan layanan kepada mahasiswanya, dalam hal penguatan penggunaan bahasa baku pada penyusunan modul. Modul sebagai perangkat pembelajaran salah satu bahan ajar cetak yang dirancang dan disajikan secara sistematis sehingga penggunanya dapat belajar dengan atau tanpa seorang fasilitator atau guru. Untuk memfasilitasi kegiatan tersebut, dilaksanakan workshop “Penyusunan Modul dengan Bahasa Baku dan Kreatif” pada tanggal 20 September 2021.
Agar modul memiliki fungsi yang efektif, maka modul harus dapat dijadikan sebagai pengganti fungsi guru. Jika guru memiliki fungsi menjelaskan sesuatu maka modul harus mampu menjelaskan sesuatu dengan bahasa yang mudah diterima siswa sesuai dengan tingkat pengetahuan dan usianya. Sebuah modul akan bermakna jika siswa dapat dengan mudah menggunakannya. Modul dapat dirumuskan sebagai suatu unit yang lengkap yang berdiri sendiri dan terdiri atas suatu rangkaian kegiatan belajar yang disusun untuk membantu siswa mencapai sejumlah tujuan yang dirumuskan secara khusus dan jelas. Pendapat ini memberikan pandangan bahwa pembelajaran dengan menggunakan modul menekankan kepada pengorganisasian materi yang terdiri dari satuan bahasan.
Oleh karena itu, workshop tentang penyusunan modul dengan menggunakan Bahasa baku, sangat dibutuhkan oleh mahasiswa S2 Pendidikan IPA, sehingga Modul berfungsi sebagai sarana yang bersifat mandiri, sehingga peserta didik dapat belajar secara mandiri sesuai kecepatannya masing-masing dapat dengan mudah dicapai.