Page 49 - BUKU PEDOMAN PENULISAN TESIS PASCASARJANA 2021
P. 49
7.8 Bahasa Karya Tulis Ilmiah
Tesis harus ditulis dalam ragam bahasa baku. Dalam hal bahasa
Indonesia baku, ada tiga pedoman yang wajib digunakan yakni (1)
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI); (2) Tata Bahasa Baku
Bahasa Indonesia (TBB), dan (3) Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Buku PUEBI mencakupi lima hal pokok, yaitu (1) pemakaian huruf;
(2) pemakaian huruf kapital dan huruf miring; (3) penulisan kata; (4)
penulisan unsur serapan; (5) pemakaian tanda baca. Tiga hal yang terakhir
amat sering tidak diketahui atau tidak dipatuhi secara benar.
Dalam hal penulisan kata, masih banyak dikacaukan antara awalan
di- dan ke- dengan kata depan di dan ke. Bandingkan penulisan klitika
(sejenis “awalan” tetapi bermakna seperti kata, dan harus dituliskan seperti
awalan, yang jumlahnya banyak, seperti: antar-, inter, intra-, ko-, bi-, dwi-,
sub-, pra-non-, anti-, mono-, dll.) berikut.
Salah Benar
diatas, disamping, di di atas, di samping, di
bawah, dimana, keatas, bawah, di mana, ke
kebawah, ke- mana, atas, ke bawah, ke
tindaklanjut, menindak mana, tindak lanjut,
lanjuti, olah raga, menindaklanjuti,
keolah ragaan, olahraga, keolahragaan,
kerjasama, antar kerja sama,
bacaan, antar daerah. antarbacaan,
antardaerah.
Tentang unsur serapan (kata pinjaman) ada kaidah berikut.
1. Kata atau istilah asing yang diserap hakikatnya berorientasi pada tulisan
dan bukan pada ucapannya. Karena itu perhatikan cara penulisan yang
benar berikut ini.
Kata Penulisan Penulisan
Serapan yang Salah yang Benar
design disain desain
homogene homogin homogen
theoretic teoritis teoretis
methodology metodelogi metodologi
2. Unsur serapan yang ejaannya serupa dengan ejaan bahasa Indonesia,
dipandang sebagai kata Indonesia, misalnya: oral, aural, fatwa, fatom.
38 Pedoman Penulisan Tesis 2021