Page 233 - Kurikulum Merdeka Pascasarjana 2021
P. 233

Linguistik anthropologi membahas konsep linguistik antrhopologi, hubungan
                                 linguistik antrhopologi dengan ilmu lain, teori budaya dan bahasa, makna
                                 kognisi  dalam  ranah  antrhopologi,  metode  linguistic  antrhopologi;  bunyi
                                 dalam  linguistik  antrhopologi,budaya  sebagai  kognisi;  budaya  sebagai
                                 kategorisasi antrhopologi kognitif

                             10)  Psikolinguistik Lanjut
                                 Psikolinguistik lanjut adalah salah satu mata kuliah yang diberikan kepada
                                 mahasiswa  S3  prodi  pendidikan  bahasa.  Matakuliah  ini  mengintroduksi
                                 mahasiswa  tentang  bahasa  dan  otak  manusia  dalam  berbagai  aspeknya
                                 mulai anatomi dasar otak manusia, divisi dan fungsi otak, kaitan otak dan
                                 bahasa dalam produksi; pemahaman bahasa lisan dan tulisan

                             11)  Linguistik Pendidikan Lanjut
                                 Linguistik  pendidikan  lanjut  membahas  :  1).  Kebijakan  dan  perencanaan
                                 pendidikan bahasa; 2) pemerolehan dan pembelajaran bahsa pertama dan
                                 kedua,  membaca,  literasi,  dan  komposisi;  3)  pendidikan  bahsa  ibu  dan
                                 bilingual,pendidikan bahsa minoritas, pendidikan bahasa untuk imigran; 4)
                                 Tes  bahasa.  Linguistik  pendidikan  sebagai  model  yang  berasal  dari  teori
                                 pembelajaran  (Psikologi),  belajar  bahasa  (Psikolinguistik).  Semua  ini
                                 diperuntukan bagi pendidikan bahasa kedua



                             12)  Studi Olah Kata
                                 Mata  kuliah  ini  berbasis  bahasa  ,bukan  berbasis  TIK,meskipun  diperlukan
                                 pemakaian  TIK.Sebab  itu,mata  kuliah  ini  bukan  berupa  aplikasi,melainkan
                                 berupa,permaianan  kata  (word  play),atau  permainan  bahasa  (language
                                 game)  yang  bersumber  dari    teori  semantik,yang  bersifat  menghibur
                                 masyarakat,seperti  yang  dilakukan  oleh  Joger,membangkitkan  semangat
                                 untuk  menjadi  motivator  seperti  Mario  Teguh,  memengaruhi  dan
                                 meyakinkan  pembeli/klien/pemilih  untuk  menjadi  Sales  marketing/orator
                                 dalam  rangka  memasarkan  produk,  menjadi  orator  untuk    meyakinkan
                                 publik.Jadi  mata  kuliah  ini  tidak  dirancang  untuk  berteori,tetapi  untuk
                                 praktik.Teori cukup 2 kali

                             13)   Mata Kuliah Pilihan dalam Prodi
                                   a)   Problematika Bahasa Indonesia:
                                       Mata  kuliah  ini  mendeskripsikan  pengertian  problematika  bahasa
                                       Indonesia,cakupan  problematika  bahasa  Indonesia  uang  terdiri  atas:
                                       language  usage  dan  language  use.Faktor  penyebab  problematika
                                       bahasa,yaitu:1)  variasi  latar  belakang  bahasa  pertama  penutur,2)
                                       kesenjangan hasilm kodifikasi dengan tingkat persepsi masyarakat,aliran
                                       linguistik  yang  mencakup:  perbedaan  aliran  analogi  vs  anomaly,  2)
                                       perbedaan aliran deskriptif vs aliran preskriptif, dan 3) perbedaan aliran




                      Kurikulum Program Studi Pascasarjana-Undiksha                                                                                         229
   228   229   230   231   232   233   234   235   236   237